Membiarkan sperma masuk ke dalam mulut. Ups! Ini bukan aksi oral seks ya. Pasalnya buku ini mengajarkan kita untuk membuat makanan yang berbasis sperma. Menjadikan sperma sebagai salah satu bahannya merupakan hal terbesar yang pernah ada.
Paul "Fotie" Photenhauer telah menulis dua buku masak tentang bagaimana Anda dapat mencampur sperma ke dalam menu diet harian. Tak hanya itu tidak puas dengan dua hasil karya , Paul pun meluncurkan buku ketiga dijuluki Foties Comfort Foods.
Pertama ia merilis buku masak yang disebut Natural Harvest: A Collection of Resep berbasis Semen diikuti oleh Semenology: The Semen Bartender Handbook.
Uraian di buku pertama yang menawarkan 61-halaman itu menjelaskan konsep di balik memasak dengan hasil ejakulasi tersebut. "Semen tidak hanya bergizi, tetapi juga memiliki tekstur yang indah dan sifat memasak menakjubkan,” tulisnya dalam buku.
"Seperti anggur dan keju, rasa air mani adalah kompleks dan dinamis”.
Semen mudah untuk diproduksi dan didapat. "Meskipun memiliki zat yang positif, tetap saja masih diabaikan sebagai makanan. Setelah keraguan menghilang, Anda akan terkejut mengetahui betapa nikmatnya air mani masuk ke dalam jajaran bahan di dapur,” tambahnya.
Paulus menjelaskan, "Saya menentang (orang-orang mengatakan) 'Oh, aku meletakkan semen di mentega dan mereka tidak tahu tentang hal itu,” tegasnya. Itu salah dan jelas kotor. Dia menambahkan, "Saya tidak pernah makan atau minum air mani dari seseorang yang tidak akan bersedia melakukan seks dengan saya.
" Ini perlu diperjelas bahwa PMS dapat ditularkan jika kita menelan sperma mentah, sama halnya dengan oral seks.
Jika sudah membeli buku itu rasanya sperma jadi ga mubazir ya? Hehehe…
0 comments:
Post a Comment